Pages

Kamis, 16 Mei 2024

PJOK X BAB IX PERGAULAN SEHAT

Tahapan Belajar
  1. Cari dan bacalah berbagai informasi tentang konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan perlunya waspada serta menjaga diri dari bahaya pergaulan yang tidak sehat dari buku ini atau sumber lain.
  2. Tanyakan hal-hal yang berkaitan dengan konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan cara memilih teman yang baik.  
  3. Identifikasi pergaulan sehat pada remaja, dan kerjakan secara berkelompok.
  4. Identifikasi bahaya pergaulan yang tidak sehat pada remaja.
  5. Identifikasi akibat yang ditimbulkan akibat pergaulan yang tidak sehat secara individu.
  6. Diskusikan tahapan-tahapan pergaulan sehat secara berkelompok dengan menunjukkan perilaku disiplin, kerja sama, toleransi, dan tanggung jawab selama melakukan aktivitas.
  7. Temukan hubungan  pergaulan yang  sehat terhadap masa depan.
  8. Presentasikan hasil kerja di depan kelas dengan menunjukkan perilaku disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab selama melakukan aktivitas


PERGAULAN SEGAT
A. Pergaulan
Pergaulan berasal dari kata gaul yang diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai hidup berteman (bersahabat). Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lain, atau dapat juga antara individu dengan kelompok, yang artinya manusia sebagai makhluk sosial tak akan pernah lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. 
 
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerja sama antarindividu atau kelompok guna melakukan hal–hal yang positif.
 
Sedangkan pergaulan yang negatif itu dapat mengarah kepada risiko yang dapat mengancam masa depan seorang individu. Hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini, biasanya seseorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

Sehat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai baik seluruh badan atau bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Seiring perkembangan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan tubuh, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan disebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami gangguan, maka disebut dengan istilah tidak sehat. 
 
Pengertian sehat menurut WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia adalah suatu keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting 4 komponen dasar yang membentuk ‘positive health’, yaitu:
•     sehat jasmani,
•     sehat mental,
•     sehat spiritual,
•     kesejahteraan sosial.

Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992
Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah   keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya, seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa, dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat.
 
Kesimpulan dari beberapa pengertian sehat di atas adalah suatu kondisi dimana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya, tidak menderita suatu penyakit atau kelemahan, baik jasmani, rohani maupun sosial.

C. Remaja
Remaja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai mulai dewasa. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock,1992). Pasa masa ini,  seorang individu biasanya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

Seperti yang dikemukakan  Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)  masa remaja adalah peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
 
Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berpikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
 
D. Pergaulan sehat pada remaja
Pergaulan sehat dapat juga diartikan sebagai proses interaksi yang dilakukan  oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompoknya dengan normal, baik tubuh, jiwa maupun kehidupan sosialnya. Yang dimaksud normal adalah para remaja menyadari bahwa pergaulan sesama teman dan kelompoknya adalah suatu keharusan untuk menjalankan fungsi sosialnya agar setiap anak memperoleh keuntungan pribadi dalam hal perkembangan kepribadiannya.

E. Beberapa cara remaja bergaul secara sehat
1. Ada
nya kesadaran beragama bagi remaja Bagi anak remaja, sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran agama. Kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa remaja yang melakukan pergaulan tidak sehat sebagian besar kurang memahami norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.

2. Memiliki rasa setia kawan
Rasa setia kawan dibutuhkan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, rasa setia kawan dalam hal-hal yang positif dan bukan sebaliknya.
 
3. Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, teman yang pegaulannya buruk  tidak harus kita asingkan, melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak.  Jangan terlalu dekat/akrab dengan orang yang  memiliki sifat yang tidak baik/sehat.

4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Manfaatkan waktu luang dengan hal yang positif. misalnya diarahkan untuk mengembangkan keterampilan atau penyaluran bakat olahraga, memperdalam kajian agama, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.

5. Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya sesuai dengan norma agama dan norma sosial di Indonesia. Misalnya menyapa teman lawan jenis dengan sapaan yang baik, bersahabat dan berteman dengan lawan jenis dengan saling menghormati dan menghargai, memakai pakaian yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tidak mempertontonkan aurat dan sebagainya.

6. Menstabilkan emosi
Kita harus mampu mengendalikan emosi diri kita, jangan sampai emosi yang menguasai diri kita. Sabar adalah salah satu kunci penguasaan emosi. Cobalah melatih diri dalam menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan dengan amarah atau emosi.

F. Sikap-sikap dalam pergaulan remaja
1. Penampilan fisik
Tidak menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai karena penampilan  fisiknya, tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai. Bagaimanapun kemasan penampilan fisik merupakan nilai estetis yang bisa mendukung kesan pertama seseorang di mata orang lain. Kita tidak perlu berlebihan atau memaksakan diri untuk mendapat kesan yang baik. Kesederhanaan,  kebersihan, dan kerapian penampilan pasti disukai meskipun tidak mewah seperti selebritis. Penampilan fisik jangan diartikan dengan tampil mewah, tampil bersih  dan rapih dapat mencerminkan kebersihan diri dan pribadi seseorang.

2. Berbicara dan bersikap sopan
Orang bijak sering mengatakan  bahwa “mulutmu  adalah harimaumu” atau "kata-kata itu ibarat pedang." Ucapan yang salah dapat menyakiti hati orang lain. Karena itulah, kita harus berusaha menjaga bicara kita. Kesopanan bisa menimbulkan kesan pertama yang baik saat kita berkenalan dengan teman baru atau dengan lingkungan yang baru. Demikian pula dalam pergaulan sehari-hari kita di sekolah atau di rumah.

3. Biasakan untuk memberi dan berbagi
Hal ini bisa dimulai dari hal yang sepele. Saat kita punya makanan kecil, paling tidak tawari teman kita. Kalau makanannya sedikit, usahakan jangan makan di depan teman-teman kita. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain.

4. Hindari pembicaraan yang kurang bermanfaat
Gosip atau menyebarkan desas-desus kelihatannya mengasyikkan tetapi sikap seperti ini mencerminkan bahwa kita gemar mengungkap aib orang lain dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Agama juga melarang bergunjing karena bisa menimbulkan fitnah dan menyakiti orang lain.

5. Mencuri dengar
Kebiasaan mencuri dengar atau menguping pembicaraan orang lain adalah  kebiasaan yang tidak disukai. Meskipun kita merasa akrab, kita tetap harus tahu dan menghargai batasan hal-hal yang bersifat pribadi. Ketika teman menerima telepon, usahakan jangan menyimak obrolannya supaya kita tidak dituduh selalu ingin tahu urusan orang lain.

6. Bersikap peduli saat teman sedang mencurahkan isi hatinya
Simak cerita teman yang sedang mencurahkan isi hatinya baik-baik dan pahami permasalahannya. Kalau kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi  pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman, selanjutnya jaga kerahasiaan teman.

7. Rendah hati
Biasakan rendah hati dan jangan terlalu membanggakan diri sendiri atau keluarga di setiap obrolan dengan teman. Kalau terlalu sering membanggakan diri sendiri atau keluarga, kita akan dikatakan sombong dan tinggi hati. Akuilah dan hargailah kelebihan orang lain karena dengan begitu kita akan terbiasa mengakui dan menghargai kelebihan orang lain. Hal ini akan memupuk jiwa besar dan lapang dada.

8. Jadilah diri sendiri
Tunjukkan siapa diri kita. Bersikap tegas dan tidak mengorbankan diri untuk  sekedar diakui lingkungan pergaulan merupakan benteng bagi kita juga dalam  menyikapi pengaruh lingkungan pergaulan kita. Sikap sikap tersebut memang terlihat sepele, tetapi dapat menghiasi kecantikan akhlak seseorang. Bila semua itu kita lakukan dengan tulus, kita bisa disukai dalam pergaulan.

Pergaulan Tidak sehat
a. Pengertian

Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar, baik di lingkungan maupun dari media massa.
 
Dari segi bahasa, pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi, pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

b. Penyebab
Penyebab pergaulan bebas bermacam-macam. Berikut adalah beberapa diantaranya.
1. Agama dan iman
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama, hidup mereka akan kacau karena mereka tidak mempunyai landasan hidup. Agama dan keimanan  dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama, individu dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang tidak baik. Remaja yang ikut ke dalam pergaulan tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.

2. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang
barat yang lebih bebas. 

3. Kesenjangan
Kesenjangan ekonomi dan pertunjukan kemewahan di media masa memungkinkan seseorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan tanpa melihat kemampuan ekonominya. Akibatnya, tidak jarang yang menempuh jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya. Kesenjangan pendapat antara orang tua dan remaja mengandung arti bahwa sebagian remaja Indonesia masih memiliki pandangan bahwa orang tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan orang muda.  Remaja cenderung meninggalkan orang tua dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul.

4. Kurang kontrol
Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas kontrol sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat. Remaja menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
 
d.  Dampak pergaulan tidak sehat
Terjadinya pergaulan tidak sehat memberikan pengaruh besar terhadap diri sendiri, orang tua, dan lingkungan. Pengaruh tersebut antara lain seperti berikut.
  1. Pergaulan bebas, Adalah perilaku menyimpang, yang melewati batas-batas norma ke-timuran yang ada.
  2. Ketergantungan obat, Konsumsi obat-obat terlarang sampai akhirnya mengalami ketergantungan obat.
  3. Menurunnya derajat kesehatan
  4. Meningkatkan kriminalitas
  5. Merenggangkan hubungan keluarga
  6. Menyebarkan penyakit
  7. Menurunnya prestasi

e.  Pencegahan
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja perlu diberi pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan memberi pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa akibat yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan. 

Pembentuk jati diri yang utama adalah lingkungan. Lingkungan yang sehat akan melahirkan remaja yang sehat pula, tetapi sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan membentuk pribadi remaja yang kurang sehat.  Lingkungan yang kurang baik juga bisa menjerumuskan remaja kepada pergaulan tidak sehat.
 

Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit sekali untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja memilki jiwa dan pikiran yang masih labil. Untuk itu, peran orang tua dan lingkungan terdekat sangat dinperlukan dalam menciptakan remaja yang baik.

Hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan baik.

  1. Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan.
  2. Di saat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan tujuan kepergian dan dengan siapa perginya serta pulang jam berapa agar orang tua tahu. 
  3. Salurkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.
  4. Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/guru bukan bermaksud  mengekang tetapi untuk kebaikan masa depan.
  5. Biasakan bicara dengan orang tua , ceritakan tentang kejadian yang sudah dialami, jadikan orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan isi hati. 
  6. Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.



Selasa, 14 Mei 2024

PAI XI BAB 11 - Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan

 Kompetensi Dasar

2.5 Menunjukkan sikap semangat menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dan kerja keras sebagai implementasi dari masa kejayaan islam
3.12 Menelaah perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
4.13 Mendeskripsikan perkembangan islam pada masa kejayaan


RINGKASAN MATERI

A. Perkambangan Ajaran Islam

Risalah Islam dimulai tahun 611 M, saat Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul Allah swt., yang kemudian diteruskan oleh Khulafa'urrasyidin selama kurun 632-660 M.


Di bidang peradaban dan ilmu pengetahuan, umat Islam pernah berjaya selama lebih kurang tujuh abad (antara abad VII-XIII). Kejayaan tersebut membuahkan pusat-pusat keunggulan, baik di bidang pendidikan, tempat peribadatan, perekonomian, pertanian, kedokteran, dan lain sebagainya. Semua hasil yang dicapai umat Islam ketika itu tercatat dalam lembaran sejarah. Bahkan, hasil yang dicapai bangsa Barat saat ini tidak lepas dari sumbangan besar umat Islam. Faktor yang mendorong kemajuan peradaban umat Islam itu antara lain sebagai berikut. 

1. Faktor Intern

a. Sikap konsisten atau istiqamah umat kepada ajaran Islam.
b. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk terus maju (lebih baik dari yang lalu).
c. Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. 
d. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

2. Faktor Ekstern

a. Berpindahnya para ilmuwan dari orang non-Arab (Persi, Yunani, dan lain-lain) ke Baghdad untuk menerjemahkan buku-buku ke dalam bahasa Arab.
b. Penguasa (Khalifah) memberikan peluang kepada orang-orang non-Arab (kaum Mawali) untuk menduduki jabatan. 
c. Stabilitas politik yang kondusif.
d. Kemajuan ekonomi, munculnya industri-industri, dan perdagangan sampai ke dunia luar.
 
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan 
1. Filsafat Islam
Sebagai induk ilmu pengetahuan, filsafat memengaruhi ilmu-ilmu lain. Semua ilmu membutuhkan cara berpikir filsafat, tidak terkecuali ilmu-ilmu keislaman seperti fiqih, ilmu tauhid, tafsir, dan lain-lain. Apalagi ajaran Islam lebih banyak bersifat global yang tentunya membutuhkan pemikiran mendalam sekaligus memfungsikan akal dalam mencapai solusi permasalahan dunia. Tokoh filsafat Islam di antaranya adalah Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Al-Farabi, Ibnu Sina, dan lain sebagainya.

2. Ilmu Fiqih
Manfaat ilmu fiqih antara lain sebagai berikut :
a. Mengatur kehidupan manusia sehingga tertib.
b. Memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan.
c. Tercapainya pribadi muslim yang baik sehingga membuahkan masyarakat dan bangsa yang baik.
 
Beberapa tokoh ilmu fiqih (fuqaha), diantaranya empat imam dunia yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hambal.
 
3. Ilmu Tasawuf
Tasawuf adalah suatu cabang ilmu yang membahas mengenai tata cara penyucian diri dari segala sifat tercela sehingga dapat berhubungan sedekat mungkin dengan Allah swt. Beberapa tokoh tasawuf yaitu Imam Al-Ghazali, Rabi'ah Al-Adawiyah, Abdul Farid Zunnun Al-Misri, Abu Yazid Al-Bustami, dan Al-Hallaj.

4. Ilmu Kedokteran
Beberapa tokoh muslim di bidang kedokteran yang terkenal antara lain Hunain bin Ishaq (809-874), Abu Bakar Muhammad Zakariya Ar-Razi (Ar-Razi), Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Abu Marwan Abdul Malik, dan Abdul Qasim Az-Zahrawi.
 
5. Ilmu Sejarah
Beberapa tokoh muslim yang berperan penting dalam ilmu sejarah yaitu Ath-Thabari (839-923 M), Ibnu Qutaibah (828-889 M), dan Ibnu Khaldun (1332-1406 M).

6. Ilmu Geografi
Beberapa tokoh muslim di bidang geografi yaitu Ibnu Batutah (pencipta kompas), Al-Khawarizmi, dan Al-Mas'udi.
 
7. Ilmu Geometri
Tokoh-tokoh muslim di bidang geometri, antara lain Al-Khawarizmi, Abu Abbas Al-Fadzal Halim An-Nirazi, Ali Al-Hasan Ibnu Haitam, dan Omar Khayyam.

8. Ilmu Kesenian
a. Ciri-ciri seni Islam
1) Mampu mendekatkan manusia kepada Allah swt.
2) Terkait dalam peraturan Islam.
3) Arah dan materi seni harus menimbulkan hal-hal yang positif.
 
b. Buah Karya Seni Umat Islam
Karya seni Islam meliputi hampir seluruh bidang kehidupan manusia, misalnya pada bangunan masjid, istana, perabotan rumah tangga, pakaian, buku, taman kota, tulisan, dan kaligrafi. Contoh buah karya seni umat Islam, antara lain sebagai berikut.
1) Menara Masjid Sultan Hasan di Maroko. 
2) Masjid Aya Sophia di Istanbul, Turki. 
3) Istana Al-Hambra di Spanyol.
4) Taj Mahal di India.

C. Pusat-Pusat Peradaban Islam pada Abad Pertengahan
1. Baghdad
Kota Baghdad didirikan oleh khalifah Abbasiyyah kedua, Al-Mansyur (754-775 M) pada tahun 762 M. Baghdad berarti taman keadilan. Taman ini lenyap bersama kehancuran Kerajaan Persia. Akan tetapi, nama itu tetap menjadi kenangan rakyatnya.
 
Pada tahun 1258 M, tentara Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan menyerang kota Baghdad dan membakar buku-buku yang terdapat di dalamnya. Musibah berikutnya yang dialami kota Baghdad yakni diserang oleh pasukan Timur Lenk (1400 M), kemudian diserang pula oleh tentara Kerajaan Safawi (1508 M). Bahkan penyerbuan pasukan AS di Irak terjadi di kurun waktu modern beberapa tahun yang lalu.

2. Kairo
Kota Kairo dibangun pada tanggal 17 Sya'ban 358 H/969 M oleh panglima perang Dinasti Fatimiyah yang bernama Jawhar Al-Siqili atas perintah Khalifah Al-Mu'iz Lidinillah (953-975 M). Pada tahun 359 H (970 M), beliau mendirikan Masjid Al-Azhar yang selanjutnya berkembang menjadi universitas besar dan sampai sekarang masih berdiri dengan megah.
 
3. Isfahan (Persia/Iran)
Isfahan adalah kota terkenal di Persia dan pernah menjadi ibu kota Kerajaan Safawi. Ketika Raja Abbas berkuasa, kota ini menjadi kota yang luas dan ramai yang terletak di atas Sungai Zandah. Masjid Syah yang masih ada sampai sekarang didirikan oleh Abbas dan menjadi salah satu masjid terindah di dunia.
 
4. Istanbul (Turki)
Istanbul adalah ibu kota Kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya merupakan ibu kota Kerajaan Romawi Timur yang bernama Konstantinopel. Pada masa jayanya, Kerajaan Romawi Timur dapat dikatakan sebagai sebuah negara adidaya yang hanya dapat disaingi oleh Kerajaan Persia.
 
5. Delhi (India)
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan Islam di India sejak tahun 608 H/1211 M. Sebagai ibu kota kerajaan Islam, Delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di India.
 
6. Cordova
Kota Cordova atau Kordoba adalah sebuah kota yang terletak di sebelah Sungai Guadalquivir di Spanyol Selatan. Kota ini didirikan oleh Claudius Mercellus pada zaman Romawi Kuno. Kota ini termasuk kota yang berkembang dengan pesat.
 
Slogan Panglima Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nusair ketika menaklukkan Spanyol (711 M) sangat ampuh membakar semangat tentaranya. Dengan semangat yang berapi-api mereka maju menaklukkan Spanyol sehingga menjadi pusat kebudayaan Islam di masa itu.
 
7. Granada
Pada masa pemerintahan Muhammad V (1354-1391 M), Granada mengalami puncak kejayaan, baik dalam sarana fisik, arsitektur, maupun dalam bidang politik dan ilmu pengetahuan.
 
8. Samarkand dan Bukhara (Transoxiana)
'Ulama terkenal dari Bukhara adalah Imam Al-Bukhari, seorang ahli hadits terkenal di dunia Islam. Ia adalah penulis kitab Sahih Al-Bukhari. Bukhara memang dikenal sebagai pusat ilmu-ilmu keagamaan Islam.
 
D. Pengaruh Peradaban Islam Abad Pertengahan terhadap Kemajuan di Eropa
Tidak dapat dipungkiri bahwa Eropa berkembang hingga saat ini karena memiliki pengaruh Islam. Penyerapan pengaruh Islam yang terbanyak adalah di Spanyol. Lahirnya para filsuf muslim yang telah menguak cakrawala ilmu pengetahuan telah menjadikan Spanyol sebagai pusat peradaban dunia.
 
Salah satu hal yang dicatat oleh sejarah adalah pengaruh pemikiran Ibnu Rusyd ke sekitar daratan Eropa. Banyak pemuda-pemuda Kristen belajar di universitas Islam di Spanyol. Mereka aktif mener- jemahkan karya-karya besar ilmuwan-ilmuwan muslim serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan tersebut setelah mereka kembali ke negara asalnya. Pada tahun 1231 M, berdiri universitas pertama di Eropa, yakni Universitas Paris dan berlanjut dengan berdirinya delapan belas universitas yang mengajarkan mata pelajaran yang sama dengan yang dipelajari universitas Islam. Ketika itu, ilmu pengetahuan yang paling diminati adalah filsafat atau pemikiran Ibnu Rusyd dan Ibnu Sina.
 
E. Menunjukkan Perilaku yang Mencerminkan Penghayatan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Kejayaan
Sebagai generasi penerus, memahami peradaban Islam mutlak dilakukan untuk hal-hal berikut :
1. Kajian ilmiah bahwa kejayaan Islam terbukti pernah ada di dunia.
2. Memelihara semangat pembangunan dalam rangka mencapai kemajuan di segala bidang yang menjadi profesi masing-masing.
3. Mengambil pelajaran mengenai umat Islam terdahulu yang mampu menjadi negara adidaya. 4. Menciptakan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam memperjuangkan kemuliaan Islam dan kaum muslim demi kesejahteraan umat manusia.

Senin, 13 Mei 2024

PAI XI BAB 10 - Khotbah, Tablig, dan Dakwah

Kompetensi Dasar

1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah di masyarakat.
3.10 Memahami pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah.
4.12 Mempraktikkan khotbah, tablig, dan dakwah.

RINGKASAN MATERI
A. Khotbah
 
1. Pengertian
Khotbah artinya menyampaikan pesan dengan taqwa sesuai perintah Allah swt. melalui syarat dan rukun tertentu. Khotbah terdiri atas dua bagian yang dilakukan sebelum atau selesai shalat atau tidak berkaitan dengan shalat.
 
Contoh khotbah adalah Khotbah Jum'at, Khotbah Shalat 'Idain (Idul Fitri dan Idul Adha), Shalat Istisqa, Shalat Khusuf, dan Shalat Kusuf. Contoh khotbah di luar shalat adalah khotbah ketika wukuf di Padang Arafah dan khotbah nikah. Orang yang berkhotbah disebut khatib.
 
2. Syarat Khatib
a. Muslim
b. Memahami dengan baik syarat, rukun, sunah, dan tata cara khotbah
c. Suci dari hadas dan najis
d. Berakhlaq mulia dan fasih membaca Al-Qur'an maupun hadits

3. Syarat-syarat Dua Khotbah
a. Khotbah shalat jum'at disampaikan sesuadah masuk waktu dzuhur
b. Khatib hendaknya berdiri ketika khotbah
c. Antara dua khotbah, khatib harus duduk sebentar untuk membedakan khotbah pertama dan khotbah kedua
d. Suara khatib harus terdengar oleh seluruh jama'ah
e. Tertib dan berurutan sesuai ketentuan dan rukun
 
4. Rukun Khotbah
a. Mengucapkan pujian kepada Allah swt. (hamdalah) pada kedua khotbah
b. Mengucapkan dua kalimat syahadat
c. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
d. Membaca ayat suci Al-Qur'an dalam salah satu dari kedua khotbah
e. Berwasiat (memberikan nasihat) tentang taqwa
f. Berdo'a untuk kaum muslimin agar diampuni segala dosa dan kesalahanya
نه نه
5. Sunah Khotbah
a. Khotbah disampaikan di atas mimbar
b. Khotbah disampaikan dalam bahasa yang dimengerti oleh jama'ah
c. Durasi waktu khotbah sebaiknya tidak terlalu panjang
d. Mmembaca do'a ketika duduk antara dua khotbah
e. Tertib

Senin, 29 April 2024

PAI X BAB 8 Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Nyaman dan Berkah

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu :
1. Menganalisis manfaat menghindari sikap temperamental (ghadhab), menumbuhkan sikap kontrol diri dan berani dalam kehidupan sehari hari pengertian, dalil, macam dan manfaatnya. 

2. Menyajikan paparan tentang menghindari perilaku temperamental (ghadhab), menumbuhkan sikap kontrol diri dan berani;

3. Meyakini bahwa sikap temperamental (ghadhab) merupakan larangan dan sikap kontrol diri dan berani adalah perintah agama;

4. Menghindari sikap temperamental (ghadhab) dan membiasakan sikap kontrol diri dan berani dalam kehidupan sehari-hari.

=====================================================

=====================================================

C. Ayo Tadarus
Sebelum memulai pelajaran, marilah kita tadarus Al-Qur`an terlebih
dahulu.

1. Bacalah Q.S. Ali Imran/3: 133-134 berikut ini secara bersama-sama
dengan tartil!
2. Perhatikan makkraj dan hukum bacaannya! 


Artinya :

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. 

(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.

=====================================================

D. Kisah Inspirasi

Bacalah dengan cermat dan teliti kisah inspiratif berikut ini! Lalu simpulkan dan tuliskan di buku kalian, hikmah apakah yang bisa kita petik dari kisah tersebut! Kaitkanlah hikmah dari kisah tersebut dengan pengalaman hidup yang kalian alami!


KISAH PAKU DAN SEBATANG BALOK KAYU

Alkisah, tersebutlah seorang murid yang memiliki sifat temperamental, mudah marah dan kesulitan mengendalikan dirinya. Dia selalu mengalami kesulitan untuk mengontrol emosinya, bahkan selalu mudah marah dan berkata kasar hanya untuk kesalahan-kesalahan kecil orang lain yang membuatnya tersinggung. Hingga pada suatu hari ia dipanggil oleh gurunya. Sang guru merasa berkewajiban untuk menasehati dan menjadikan murid ini lebih baik akhlaknya, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. 

Oleh sang guru, ia diminta untuk menyiapkan sebatang balok kayu, palu dan paku. Dan dengan pendekatan serta sentuhan hati yang tulus, guru itu pun meminta kepadanya, agar setiap kali ia marah, ia harus menancapkan satu buah paku ke balok kayu dengan menggunakan palu yang sudah disiapkan.
Berapa kali pun marah, ia harus melakukan hal tersebut dengan paku-paku  yang baru. Ia pun menerima nasihat dari gurunya dan bersedia melakukannya.

Keesokan harinya, ia kembali dipanggil oleh sang guru di sekolah, dan ditanya, “dari kemarin sampai pagi ini sudah berapa buah paku yang engkau tancapkan di atas balok kayu itu?” Ia menjawab, “dua puluh, guru” jawabnya sambil menunduk malu. Dalam hati ia menyadari, ternyata hampir setiap satu jam ia marah kepada orang lain. Sang guru pun tidak berkomentar apa-apa, dan memintanya untuk kembali lagi minggu depan serta berpesan untuk terus melanjutkan kegiatan itu.
 

Satu minggu berlalu dan saatnya sang guru memanggilnya kembali. Dengan wajah berseri-seri, ia menghadap kepada gurunya dan berkata “terima kasih guru, karena nasihat yang guru berikan, yang tadinya satu hari saya menancapkan 20 buah paku, pelan-pelan mulai berkurang, dan dari kemarin hingga pagi ini saya sama sekali tidak menancapkan paku lagi”. Dan sang guru pun menjawab “bagus sekali nak. Kalau begitu, tugasmu selanjutnya adalah, setiap kali engkau berhasil menahan amarahmu, maka cabutlah satu paku yang engkau tancapkan sebelumnya. Setiap hari seperti itu, nanti engkau boleh
kembali lagi setelah engkau berhasil mencabut semua paku di balok kayu itu”.
 

Hari demi hari berlalu, berganti minggu dan beberapa bulan kemudian murid itu pun kembali menghadap gurunya dengan wajah yang berseri-seri tetapi penuh dengan rasa penasaran. “Guru, saya telah mencabut semua paku seperti yang guru nasihatkan, setiap kali saya bisa mengendalikan amarah saya, dan saat ini semua paku sudah berhasil saya cabut” lapornya.  “Luar biasa sekali anakku. Tentu tidak mudah bagimu untuk melakukan apa yang aku sarankan. Dan sekarang, bolehkan aku bertamu ke rumahmu dan melihat paku-paku dan balok kayu itu?” Ia menjawab dengan cukup penasaran “baiklah guru, tapi kalau boleh tahu, untuk apa guru melihat paku-paku dan balok kayu itu?” “Nanti kamu juga akan tahu” jawab sang guru.
 

Kemudian guru dan murid itu pun beriringan menuju ke rumah sang murid dan kemudian melihat balok kayu yang sudah bersih dari tancapan paku, tetapi balok kayu itu terlihat buruk karena bekas-bekas lubang paku yang dicabut. Lalu sang guru berkata “anakku, engkau sudah melakukan hal yang luar biasa dengan menahan amarahmu. Tapi engkau juga harus tahu, bahwa ada akibat yang engkau timbulkan dari amarahmu selama ini. Ketika engkau marah dan meluapkan emosimu dengan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang lain, maka hal itu seperti kiasan paku yang menancap di balok kayu ini. Tidak ada bedanya kemarahan yang disengaja, maupun kemarahan yang spontan, semuanya sama-sama berakibat buruk bagi orang lain” kata sang guru dengan penuh bijaksana.
 

“Anakku, tidak cukup bagimu hanya menyesali, meminta maaf dan memohon ampunan kepada Allah Swt. atas apa yang pernah engkau perbuat. Permintaan maafmu kepada orang yang pernah engkau sakiti, ibarat engkau mencabut paku-paku itu dari balok kayu. Pakunya bisa dicabut, tetapi bekas lubang pakunya tidak bisa hilang. Demikian juga dengan sakit hati, barangkali orang lain bisa memaafkan, tetapi belum tentu ia bisa melupakan apa yang pernah kita lakukan kepadanya. Oleh karena itu, janganlah engkau meremehkan kata-kata buruk, emosi dan kemarahanmu kepada orang lain,
karena luka yang disebabkan oleh kata-kata, sama sakitnya dengan luka fisik yang kita alami” pungkas sang guru. Murid itu pun menunduk dan menyadari sifat temperamental yang ia miliki selama ini, ternyata berdampak buruk bagi orang lain dan merugikan dirinya sendiri, dan ia pun berjanji untuk menjadi orang yang lebih baik dengan mengendalikan amarah dan emosinya dalam kehidupan berikutnya. (Dinarasikan kembali dari rumahinspirasi.com)